Minggu, 04 Maret 2012

Shalat Tahajud Ku

Sudah kurang lebih satu tahun aku berpisah dengan kedua orang tua. Orang tuaku berada di Kalimantan Tengah tepatnya di Palangkaraya dan aku sekarang berada di Yogya untuk mengemban amanah Allah dan orang tua untuk menuntut ilmu.

Dalam seminggu biasanya orang tuaku menelpon sebanyak tiga kali. Saat-saat itulah yang paling membahagiakan dalam hari-hari ku. Suatu malam, Ibu menelpon dan menyuruhku untuk melaksankan shalat Tahajud disepertiga malam, karena Ibu bilang banyak sekali manfaat dalam shalat tahajud. Awalnya aku tidak terlalu memikirkan perkataan Ibu.

Pada suatu hari, saat banyak masalah yang datang menghampiri, aku merasa sangat sedih karena biasanya apabila ada masalah Ibu dan Ayah selalu membantuku untuk mengatasinya, tapi sekarng siapa yang bisa membantu ku ?. Teman ?. Tidak selamanya teman bisa membantu kesulitan-kesulitan kita. terutama masalah hati. Kemudian aku ingat pesan Ibu, "Nak, kalo bisa setiap malam itu bangun dan dirikanlah shalat tahajud, karena disitu banyak manfaat dan hikmah yang dapat kita peroleh, disana kita akan mendapat bantuan dari Yang Maha Kuasa". Mengingat perkataan Ibu, hatiku tergerak dan berniat untuk melaksanakan shalat Tahajud untuk mengadu kepada Sang Pencipta.

Aku berniat bangun untuk shalat tahajud pada jam tiga tiga subuh. Ku stel jam alarm di handphoneku. Sekitar jam setengah tiga aku terbangun dari tidur lelapku. Segera aku mengambil air wudhu untuk bersuci, air itu begitu sejuk dan dingin. Setelah berwudhu, aku mengambil mukena hadiah dari Ibu yang berwarna Coklat muda dan sajadah kuning bergambar mesjid yang cantik. Ku niatkan sepenuh hati, setiap bacaaan-bacaan yang kulantunkan kuhahayati dengan sepenuh hati. Dalam sujud terkhir ku aku mengadu kepada Allah, "Yaaa Allah, Rani kangen sama Ibu, Bapak, Rissa, dan Bimo berikanlah umur yang panjang untuk bertemu mereka, Yaa Allah hamba mohon ampunilah dosa-dosa hamba, dosa orangtua dan adik-adik hamba, Yaa Allah permudahlah kuliah hamba dan berikanlah ilmu yang bermanfaat kepada kami, Yaa Allah jauhkalah kami dari sifat munafik, sifat-sifat yang kau laknat, Yaa Allah tetapkanlah keimanan dihati kami, amiin ya rabbal alamin."

Malam itu, aku mencurahkan isi hatiku sebagai hamba, yang aku rasakan sekarang adalah ketengan hati yang hingga sekarang masih kurasakan. Mengapa ??. Karena aku tidak sedang curhat dengan orangtua, sahabat, pacar melainkan aku sedang curhat dengan Pencipta.

Buat teman-teman yang lain, COBAIN DEH SENSAI CURHAT SAMA ALLAH... :)

0 komentar:

Posting Komentar